Surabaya, kabarkini.net – Dalam rangka memberdayakan ekonomi Kerakyatan, Dewan Kemakmuran masjid (DKM) Al-Haq Bidang Ekonomi Sosial berkolaborasi dengan Bidang Divisi Pemberdayaan Wanita, menghadirkan DR.H. Moch Khoril Anwar, di Masjid Al-Haq, di Kompleks Perumahan Rungkut Permai, Rungkut Mapan Barat, Surabaya, pada Minggu (10/12/2023).
Dalam ulasannya Khoirul Anwar mengungkapkan, tingkat keberhasilan seseorang tergantung pada niatnya dalam memulai suatu usaha, dalam arti kesuksesan dan keberhasilan ini bisa bermakna jika memenuhi dua target, yakni diridhoi Allah dan diterima serta bermanfaat bagi orang banyak.
Ia menyebut mayoritas Indonesia adalah beragama Islam, oleh karena itu, alangkah baiknya masjid digunakan bukan hanya untuk kegiatan beribadah salat 5 waktu saja, namun lebih dari itu, masjid seyogyanya digunakan untuk berbagai kegiatan yang mendorong kepada kebaikan umat.
“Salah satunya adalah kegiatan semacam ini, ini adalah kegiatan yang luar biasa pentingnya dalam kehidupan kita,” tuturnya
Karena, menurut Khoirul Anwar, mayoritas Indonesia ini adalah beragama Islam berarti otomatis jumlah tempat ibadahnya yang terbanyak di dunia.
Ketika pemberdayaan ekonomi ini dimulai dari masjid maka fungsi masjid akan maksimal sekaligus perekonomian warga sekitar meningkat, bersamaan dengan itu akan mendongkrak perekonomian negara.
“Sekian ribu masjid yang ada ini kalau dimulai pemberdayaan ekonomi itu dari masjid maka hasilnya, Insyaallah akan maksimal karena kita bisa kita bayangkan, dari sekian jemaah, jika saja sebagian mengembangkan usaha berbasis masjid, maka perekonomian di daerah tersebut akan meningkat,” jelasnya
Khoirul Anwar menambahkan, di jaman Rasulullah, masjid merupakan pusat kegiatan, baik di bidang ibadah, ekonomi, sosial maupun politik sekalipun, maka ketika ada masjid yang tertutup dan dikunci setelah selesai salat, dirinya sangat menyayangkan jika hal ini terus berkelanjutan.
“Tidak masalah dikunci untuk menghindari hal-hal yang negatif, namun paling tidak ada tempat bagi para musafir yang sewaktu-waktu bisa singgah di masjid,” terangnya.
Keberadaan masjid, lanjut Khoirul Anwar, sebuah peluang yang luar biasa untuk membangun gerakan-gerakan pemberdayaan umat, sehingga dengan demikian masjid bisa berfungsi maksimal.
Saat yang sama, Syaiful Hasyim As’ari, Divisi ekonomi dan Sosial Masjid Al-Haq, menjelaskan, Masjid Al-Haq mempunyai program awal untuk pemberdayaan ekonomi jemaah Masjid Al Haq bersama dengan ibu-ibu dan warga dengan tujuan menumbuhkan UMKM di sekitar masjid.
“Jadi masjid akan menjadi pusat ekonomi dari jemaah di sekitar, program ini memang progam awal kami, kami memberikan motivasi kepada jamaah bagaimana cara memulai sebuah usaha,” paparnya pada kabarkini.net.
Syaiful menambahkan, acara ini merupakan awal, ke depan akan banyak kajian-kajian terkait dengan hal yang berhubungan dengan usaha dan bisnis, baik bidang digital marketing, manajemen dan lainnya.
Ia menyebut, saat ini baru ada beberapa jemaah yang sedang mengembangkan usaha berbasis masjid, diantaranya usaha simpan pinjam secara syariah.
“Selanjutnya, rencana kami akan membuat suatu wadah khusus untuk UMKM itu sendiri dan harapannya ini akan jadi sangat bermanfaat bagi para jemaah dan nantinya kita akan mempunyai relasi-relasi untuk membantu memasarkan,” jelasnya.
Masih Syaiful, salah satu bentuk untuk membangun ekonomi di lingkungan sekitar adalah konsep dari jemaah untuk jemaah, yaitu ketika ada kegiatan di Masjid, pihaknya akan menggandeng pelaku UMKM sekitar untuk menyediakan konsumsinya.
“Untuk konsep seperti Masjid Al-Akbar, kita perlu duduk bersama dengan RT/RW, karena ini menyangkut tempat di antara dua kompleks perumahan,” pungkasnya. (K3)