Surabaya, kabarkini.net – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, mendorong Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) untuk memperbanyak Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) tanpa awak.
Hal ini merupakan respons terhadap perubahan standar konsep strategis dalam pertahanan nasional, khususnya dalam menghadapi dinamika perang global. Indonesia membutuhkan kekuatan pokok minimum yang mumpuni untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
Usai melantik 99 mahasiswa baru STTAL (terdiri dari 10 wisudawan Magister Angkatan 11, 34 wisudawan Sarjana Angkatan 44, dan 55 wisudawan Diploma 3 Angkatan 18), Laksamana Ali menegaskan pentingnya peran STTAL dalam memodernisasi teknologi persenjataan TNI AL.
Para mahasiswa, dengan spesialisasi teknologi, diharapkan mampu mengembangkan sistem persenjataan tanpa awak yang sesuai kebutuhan tempur modern.
“Saat ini sistem tanpa awak seperti UAV (Unmanned Aerial Vehicle), USV (Unmanned Surface Vehicle), dan UUV (Unmanned Underwater Vehicle) semakin penting dalam peperangan modern,” ujar Laksamana TNI Muhammad Ali, Kamis, (10/07/2025).
“Meskipun sistem-sistem ini masih memiliki keterbatasan dalam hal daya tahan (endurance), muatan (payload), dan jangkauan, potensi pengembangannya sangat besar.”
KSAL juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi ini, khususnya dalam meningkatkan penggunaan drone dan sistem swarming yang efektif dan relatif murah. Tren ini terlihat jelas dalam konflik-konflik modern di Timur Tengah.
“Kita perlu melihat bagaimana teknologi ini digunakan dalam konflik terkini. Drone dan sistem swarming terbukti efektif dan relatif murah,” tambah Laksamana Ali. “STTAL harus mampu mengembangkan teknologi serupa untuk memperkuat pertahanan maritim kita.”
Laksamana Ali berharap riset dan pengembangan di STTAL dapat menghasilkan prototipe yang siap diuji dan diadopsi TNI AL. Kerja sama dengan mitra dalam dan luar negeri juga akan sangat penting untuk mempercepat proses pengembangan dan transfer teknologi.
Inovasi di bidang teknologi persenjataan tanpa awak ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan pertahanan maritim Indonesia menghadapi tantangan global. (K3)