Mojokerto, kabarkini.net – Berlangsung di Hotel Grand Whiz Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Pejabat Struktural Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya masa jabatan 2025 sampai dengan 2029 mendapat pembekalan mulai 11–13 September 2025. Acara ini mengusung tema “Membangun Kepemimpinan Struktural Akademik yang Visioner, Nasionalis, dan Inovatif untuk Akselerasi Mutu Lulusan Berkelas Dunia.”
Sebanyak 79 pejabat struktural mengikuti pembekalan. Mereka terdiri dari rektor dan jajaran, dekan dan wakil dekan seluruh fakultas, ketua program studi, ketua gugus penjaminan mutu fakultas, hingga kepala unit kerja yang baru dilantik pada 19 Agustus 2025. Selain itu, hadir pula 39 peninjau dari lingkungan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, meliputi para direktur, seluruh manajer dan wakil manajer, serta perwakilan staf pelaksana.
Turut hadir jajaran pimpinan YPTA Surabaya, yakni Ketua Dewan Pembina Bambang DH, Pengawas Ir. Bantot Sutriono, M.Sc., Ketua Pengurus YPTA Surabaya J. Subekti, S.H., M.M., Sekretaris YPTA Surabaya Dr. IGN. Anom Maruta, M.M., serta Bendahara YPTA Surabaya Dr. Ontot Murwato Suwondo, M.M., Ak., CMA., CA., CPA.
Pada hari pertama, Kamis (11/9), pembekalan dibuka di aula dengan pakaian bernuansa putih. Materi perdana disampaikan Ketua Dewan Pembina YPTA Surabaya, Bambang DH, mengenai “Karakter Pancasila dan semangat patriotik sebagai model pendidikan di Untag Surabaya.”
“Saya bangga dengan seluruh keluarga besar yang telah menerapkan spirit One Team, One Commitment, One Goal secara konsisten. Mimpi Untag Surabaya bukan lagi sekadar menjadi perguruan tinggi unggul, melainkan harus berkelas dunia,” tegasnya (11/9)
Materi berikutnya disampaikan Ketua Pengurus YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., mengenai “Jati Diri Untag Surabaya Sebagai Perguruan Tinggi Nasionalis.” Ia menekankan bahwa nasionalis adalah sikap menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, bangga terhadap budaya bangsa, serta menjaga persatuan tanpa merendahkan bangsa lain.
“Bagi pejabat struktural Untag Surabaya, puncak dari watak nasionalis ini adalah membentuk jiwa patriotik,” tegas J.Subekti (11/9)
Hari kedua, Jumat (12/9), rangkaian pembekalan berlanjut dengan kegiatan outbound bertema “Harmonisasi dan Soliditas Teamwork” yang dilaksanakan oleh Reborn Outbound di lapangan Hotel Grand Whiz. Para peserta mengenakan kaos berwarna kuning yang menambah semarak suasana.
Dalam outbound, peserta diuji kreativitas, ketangkasan, dan integritas. Beberapa permainan menekankan pentingnya kerja sama tim, salah satunya komunikata, yaitu permainan menyampaikan pesan melalui gerakan dari barisan belakang ke depan.
Puncak kegiatan outbound ditutup dengan permainan besar The A Team, di mana seluruh peserta digabung menjadi satu tim untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Dua rakitan bambu raksasa berbentuk huruf A, masing-masing dinaiki Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., dan Wakil Rektor I, Harjo Seputro, S.T., M.T., dipersatukan di tengah lapangan.
Setiap peserta diarahkan untuk menarik tali temali sesuai dengan warnanya, tetap satu komando dari Ir. Bantot Sutriono, M.Sc., dan bergerak secara serempak agar rakitan bambu dapat disatukan. Tali temali dililitkan secara bergantian oleh seluruh peserta yang memutari kedua rakitan bambu, sehingga proses penyatuan menuntut kerja sama, koordinasi, dan problem solving yang matang. Puncaknya, bendera Merah Putih dikibarkan di tengah lapangan disertai lagu Bagimu Negeri, menghadirkan suasana khidmat sekaligus membangkitkan rasa kebersamaan dan cinta tanah air.
Setelah outbound, materi dilanjutkan di aula oleh Ketua Umum ABP PTSI Pusat, Prof. Thomas Suyatno, dengan tema “Strategi Mencapai Perguruan Tinggi Kelas Dunia yang Berakar pada Kepribadian Nasional.” Sesi ini berlangsung interaktif, salah satunya dengan pertanyaan dari Wakil Rektor II, Supangat, M.Kom., mengenai apakah seorang pemimpin tanpa keberanian untuk berubah tetap dapat membawa perguruan tinggi menuju kelas dunia.
Prof. Thomas menekankan bahwa kualitas tenaga pengajar, jejaring kolaborasi internasional, dan kebebasan akademik yang mendukung iklim intelektual dinamis merupakan kunci menuju perguruan tinggi berkelas dunia.
Materi terakhir disampaikan Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., bertajuk “Akselerasi Mutu Lulusan yang Mampu Bersaing dalam Skala Nasional dan Internasional.”
Dalam kesempatan ini, Prof. Mulyanto menegaskan pentingnya strategi PATRIOT sebagai arah pengembangan Untag Surabaya. Strategi tersebut mencakup Pendidikan yang inklusif dan berkualitas (P), Adaptif terhadap transformasi digital dan global (A), Terpercaya dalam tata kelola dan mutu (T), Responsif terhadap kebutuhan nasional dan internasional (R), Integrasi nilai patriotisme dan karakter bangsa (I), Orientasi pada keunggulan teknologi dan sosial-humaniora (O), serta Terdepan dalam riset, inovasi, dan kontribusi kepada masyarakat (T).
Hari ketiga, Sabtu (13/9), seluruh peserta kembali ke Surabaya dengan membawa paket sayur mayur segar dari Bambang DH. Cendera mata ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus pengingat makna pembekalan yang meneguhkan kepemimpinan dan mempererat ikatan keluarga besar Untag Surabaya. (K3)