Pondasi Agama Antarkan Azizah, Siswi SMATAG, Raih Medali di Kejuaraan Silat Nasional

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Surabaya, kabarkini.net – Motivasi dari sang ibu untuk selalu menjadikan Allah sebagai dasar dalam segala tindakan menjadi fondasi utama bagi Azizah Maheswari Santosa, seorang siswi kelas XI-7 di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya. Dengan berbekal pesan tersebut, Azizah berhasil meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi 7th UMSurabaya National Silat Championship 2025.

Kejuaraan yang diikuti oleh ratusan pesilat dari berbagai tingkatan usia ini berlangsung di Auditorium At Tauhid Lt. 13 Universitas Muhammadiyah Surabaya pada hari Sabtu, 6 September 2025. Azizah menunjukkan kebolehannya dalam kategori Seni Beregu Full Remaja Putri. Bersama dua rekannya, ia memperagakan jurus baku dengan gerakan yang selaras, penuh penghayatan, dan kekompakan tanpa menggunakan alat bantu.

Dara kelahiran tahun 2008 ini mulai mengenal pencak silat sejak masih duduk di bangku SMP Negeri 57 Surabaya. “Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencak silat sejak kelas VII. Di dalam ekstrakurikuler itu, ada organisasi bernama Perisai Hati Surabaya, dan saya masih aktif bergabung di dalamnya,” jelas Azizah pada 10 September 2025.

Walaupun sudah menjadi alumni SMP, Azizah tetap setia dengan organisasi Perisai Hati Surabaya yang terdiri dari siswa-siswa dari berbagai sekolah. Ketekunannya inilah yang mematangkan kemampuan dan rasa percaya dirinya untuk berlaga di kejuaraan tingkat nasional.

Selain dukungan dari ibunya, semangat Azizah juga tumbuh berkat ayahnya yang pernah mendalami karate. “Ayah adalah contoh bagi saya untuk terus bersemangat. Setelah berhasil memenangkan lomba dan menjadi atlet, ibu selalu berpesan agar semua motivasi itu dilandasi karena Allah. Jadi, pondasinya adalah agama,” tegasnya.

Tidak hanya memberikan semangat, kedua orang tua Azizah tak pernah lupa mengingatkannya agar prestasi di bidang non-akademik tidak sampai mengganggu fokusnya pada pendidikan formal. “Orang tua sangat mendukung, tetapi mereka selalu mengingatkan saya untuk tetap fokus pada pendidikan akademik, bukan hanya non-akademik,” imbuh siswi SMATAG Surabaya ini.

Dalam kejuaraan tersebut, Azizah dan timnya tampil dengan seragam pencak silat standar berwarna hitam yang dilengkapi dengan bengkung putih selebar 10 cm. Penampilan sederhana mereka yang penuh dengan penjiwaan berhasil mengantarkan timnya meraih medali perak.

Prestasi yang diraih oleh Azizah menjadi kebanggaan bagi SMATAG Surabaya. Hal ini membuktikan bahwa siswa-siswi di sana tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu berprestasi di bidang olahraga. Semangat Azizah yang berlandaskan agama diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berprestasi dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang membentuk karakter. (K3)

Scroll to Top