Mojokerto, kabarkini.net – Raih suara terbanyak dalam pemilihan DPR RI Jatim VIII lewat partai Nasdem, Muhammad Habibur Rochman, putra Pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Ammanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH. Asep Saifuddin Chalim, dipastikan melenggang mulus ke Senayan.
Gus Habib bersyukur sejauh ini dirinya bisa memperoleh suara untuk Pemilihan Legislatif DPR RI Dapil Jatim VIII meliputi, Kabupaten /Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun hingga 136.000 suara.
“Masing-masing DPD melakukan rekapitulasi untuk partai, sekitar dua hari yang lalu saya sudah bisa mendeteksi perolehan suara saya di Mojokerto sudah di atas 100 ribu. DPR RI melihat akumulasi suara partai juga, jadi kalau di rata-rata di Dapil VIII ini paling tidak suara caleg gabungan dan partai minimal setidak-tidaknya di atas 100 ribu – 110 ribu,” ungkapnya Minggu, (03/03/2024)
Adik kandung dari Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra ini mengaku dibantu para relawan melakukan sosialisasi ke masyarakat hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) yang ada di Kabupaten Mojokerto. Sementara untuk Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kota Madiun dan Kota Mojokerto, Gus Habib lebih memilih sosialisasi di tingkat kecamatan.
“Kita berbagi wilayah dengan caleg-caleg yang lain khususnya yang ada di Nganjuk maupun di Madiun. Alhamdulilah (suara terbanyak). Satu tahun ini saya turun langsung sosialisasi ke masyarakat khususnya di Mojokerto. Di Mojokerto (Kabupaten Mojokerto) sendiri ada 304 desa, saya berkunjung langsung ke 304 desa bertemu masyarakat,” ujarnya.
Perolehan suaranya menjadi signifikan dan tinggi di Dapil Jatim VIII tak lain lantaran sosialisasi dan kampanye hingga lapisan masyarakat terbawah. Suara di Kabupaten Mojokerto menjadi bagian dari strateginya untuk meraup suara dalam Pemilu Serentak 2024, Rabu (14/2/2024) pekan lalu. Ini karena ia ingin memaksimalkan potensi yang ada di Mojokerto.
“Saya tidak terlalu menampilkan APK seperti di Jombang, Nganjuk, Madiun tidak banyak banner saya tapi saya lebih turun sosialisasi ke desa-desa khususnya di Kabupaten Mojokerto. Untuk menjadi modal utama saya sekaligus dengan tim relawan yang memang masif di tingkat RT dan desa, ada koordinator desa, koordinator RT di setiap RT dan koordinator kecamatan,” katanya.
Gus Habib mengakui, elektabilitas Gus Barra (Wabup Mojokerto, red), tidak bisa dipungkiri di Mojokerto. Sehingga ia juga tak menampik nama besar Gus Barra dan ayahanda, KH Asep Saifuddin Chalim turut menyumbang perolehan suaranya. Namun menurutnya, ia lebih dulu terjun ke dunia politik dibanding sang kakak.
“Saya sudah terjun ke politik duluan, saya lebih awal ke politik karena memang saya suka dengan sosial dan lain-lain. Tapi modal utama saya (memperoleh suara terbanyak) karena satu tahun ini saya turun langsung, sosialisasi ke masyarakat khususnya di Mojokerto. Saya berkunjung langsung ke 304 desa bertemu masyarakat, jarang teman-teman di DPR RI melakukan ini,” tuturnya.
Dalam sosialisasinya ke masyarakat di bidang pendidikan, Gus Habib memiliki cita-cita agar mssyarakat di Dapil Jatim VIII bisa meraih pendidikan tinggi. Seperti dengan memanfaatkan Program Indonesia Pintar (PIP) yang merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Sebagai anggota dewan terpilih itu kan menunggu penepatan di komisi berapa agar bisa merealisasikan program-program. Mudah-mudahan nanti tidak jauh dari itu penugasannya (Komisi X bidang pendidikan, riset, olahraga dan kepariwisataan). Tentu saya mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI tentu bukan untuk kepentingan pribadi saya,” ucapnya.
Namun, lanjut bapak tiga anak ini, ia mencalonkan sebagai anggota DPR RI untuk kemaslahatan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Dapil Jatim VIII, serta dirinya juga ingin berkontribusi semaksimal mungkin dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya di Dapil Jatim VIII. (K3)