ITS Sabet Juara 1 dalam Ajang Geotechnical Engineering Competition 2023

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Surabaya, kabarkini.net – Insitut Tekhnologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) akhirnya menjuarai Kompetisi Geotechnical Engineering Competion (GEC) 2023, yang diselenggarakan oleh ITS berkolaborasi dengan PT Teknindo Geosistem Unggul, Minggu (03/12/2023).

Disusul Politeknik Negeri Malang juara 2 dan Universitas 11 Maret, Surakarta juga berhasil menyabet juara 3.

Tim Mugiwara, dari ITS, yang beranggotakan Ikbar Makhabbatan Salam, Ella Herawati dan Vincent Hans Siputra, yang menduduki peringkat pertama menyampaikan rasa suka citanya telah ikut mengharumkan ITS di prodi Teknik Sipil.

“Kami sangat senang bisa mendapatkan juara pertama, namun kami masih harus terus belajar untuk lebih meningkatkan kualitas kami dan nantinya pengalaman ini bisa kami tularkan kepada adik-adik kami di sini, untuk ajang yang sama di tahun yang akan datang, karena ini mungkin menjadi Kompetisi terakhir kami,” ujar Ikbar yang saat ini sudah semester 7.

Saat yang sama peraih juara kedua, tim Helios Arkana dari Politeknik Negeri Malang, dengan anggotanya, Moch. Aril Asyhari Putra, Dimas Faizud Daroini dan Restu Putra Fajar, menyampaikan tingkat kesulitan dalam mengikuti kompetisi ini adalah saat timnya berusaha menyelesaikan tantangan agar tanah ketika ada beban tidak longsor.

“Kami melakukan trial berulang kali, baik di kampus, maupun saat lomba, dan Alhamdulillah pada saat lomba kami bersama tim bisa menyelesaikannya dengan baik,” jelas Aril pada kabarkini.net.

Sedangkan tim Semar Euonia, dari Universitas 11 Maret, Surakarta, Mohammad Sahrul Rizki, Imtinan Nurfauziyah dan Reza Agus Setiawan Amri, mengaku kaget karena meraih juara 3.

“Kami benar-benar tidak menyangka bisa meraih juara ketiga, dan senangnya ini melebihi juara 1, senangnya sudah tidak karuan, senang banget pokoknya,” tutur Sahrul mewakili timnya.

Menurutnya, hal ini menjadi kado terindah buatnya dan merasa surprise, mengingat persiapan yang dilakukan oleh timnya dirasa masih kurang.

Sahrul menyebut, persiapan selama 1 bulan sebelum lomba dimulai adalah persiapan terkait perencanaan dan prototipe saja, namun persiapan secara intensif baru satu minggu menjelang lomba.

“Ke depan, mudah-mudahan adik-adik kami yang mungkin akan diwakili oleh Imtinan Nurfauziyah (Fafa) bisa lebih matang lagi dan bisa meraih juara pertama pada ajang kompetisi berikutnya,” harap Sahrul.

Em Syahdu Aflahis, mewakili panitia lomba berharap kepada para juara agar bisa mengimplementasikan apa yang didapat dari kompetisi ini agar nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Sedangkan Wahyu P. Kuswanda, Founder PT Teknindo Geosistem Unggul, selaku sponsor tunggal kompetisi GEC menyampaikan pesannya kepada para peserta untuk lebih giat lagi menekuni apa yang sudah menjadi bidangnya.

“Terutama bagi para juara, jangan jadikan patokan bahwa karena sudah menjadi juara sudah tidak perlu lagi belajar, namun jadikan predikat juara sebagai stimulus untuk bisa lebih meningkatkan kualitas di bidang yang ditekuninya,” paparnya saat dikonfirmasi kabarkini.net.

Untuk yang belum meraih juara, lanjut Wahyu, ia berharap dengan adanya kompetisi ini mereka bisa terus mengembangkan pengetahuannya di bidang geoteknik.

“Kami berharap mereka menemukan metode-metode baru tentang geoteknik, yang nantinya metode tersebut bisa bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Hal tersebut menurut Wahyu, sejalan dengan visi dan misi PT Teknindo Geosistem Unggul, di mana salah satunya adalah pengembangan teknologi geoteknik modern yang muncul dan digagas oleh generasi terbaik bangsa.

“Ke depan, PT Teknindo Geosistem Unggul tetap akan mensponsori kegiatan Kompetisi Geoteknik ini dalam rangka mencari bibit-bibit ahli geoteknik masa depan di Indonesia,” tandasnya. (A2)

Scroll to Top