Mohammad Faridz Afif Lolos ke DPRD Surabaya, Ungguli Seluruh Suara Caleg PKB

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Surabaya, kabarkini.net – Kantor DPRD Kota Surabaya berpotensi dihuni wajah baru untuk lima tahun ke depan. Dapil 2 diprediksi turut menyumbangkan banyak caleg baru ke gedung wakil rakyat tersebut.

Menariknya sejumlah nama politisi muda terlihat berhasil merebut kursi dari para petahana.

Seperti halnya mantan Ketua Ansor Surabaya, Mohammad Faridz Afif, Caleg (Calon Legislatif) dari Partai PKB dapil Surabaya 2 meliputi, Semampir, Kenjeran, Tambaksari, dan Pabean Cantikan berhasil terpelih menjadi anggota DPRD Kota Surabaya dengan perolehan 15.576 suara. Suara mantan Ketua IPNU Surabaya ini tertinggi dari semua Caleg PKB di Kota Surabaya.

Sebelumnya Mohammad Faridz Afif aktif di berbagai organisasi, diantaranya Ketua IPNU Surabaya 2008-2010, Ketua IPNU Jatim 2010-2012, dan Ketua PC GP ansor Surabaya sekaligus pimpinan tertinggi banser surabaya 2017-2024.

“Secara pribadi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh relawan, konstituen, para kader Ansor, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, atas kepercayaannya kepada saya untuk mengemban tugas baru sebagai wakil rakyat,” ujar Afif, Selasa (12/03/2024).

Mantan Bawas PD RPH Surabaya ini juga akan berusaha keras, untuk menerapkan standart kinerjanya untuk menjaga keberlangsungan warga kota Surabaya di berbagai sektor.

“Sebagai Anggota DPR, saya berkomitmen untuk menjaga peran penting demi keberlangsungan kehidupan di Kota Surabaya seperti pendidikan, ekonomi, agama dan budaya,” paparnya.

Afif juga berpandangan, bahwa salah satu fungsi DPRD adalah membuat perda. Maka, ujar dia, keberadaan perda harus didasarkan pada dasar hukum dan norma sosial dan budaya.

“Yang terpenting dari perda adalah penegakan secara tegas dan adil,” tegas Gus Afif.

Yang tak kalah penting, kata Gus Afif, sebagai anggota dewan tidak menjauhkan masyarakat dengan simbol-simbol kepartaian.

“Sebab kalau sudah menjadi anggota dewan maka semua lapisan masyarakat baik dari golongan manapun harus dirangkul, jangan hanya karena beda partai terus tidak bersedia menampung aspirasi masyarakat,” kata dia.

Untuk itu, ia pun berkomitmen setelah resmi dilantik menjadi anggota Dewan nanti, dirinya menginginkan agar DPRD kota Surabaya, sebagai salah satu unsur pemerintahan menjadi rumah toleransi bagi warga surabaya.

“Nanti saya akan berjuang dan meminta kepada ketua DPRD terpilih selanjutnya, agar kantornya bisa dibuat sebagai rumah toleransi,” pungkasnya. (K3)

Scroll to Top