Surabaya, kabarkini.net – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Adapun program ini diterapkan dengan menggunakan paradigma baru, yakni melalui pembelajaran berbasis projek.
Seperti yang dilakukan siswa – siswi SD Al Azhar Kelapa Gading (Alazka), yang berlokasi Jl. Bhaskara Utara No. 1 Surabaya ini. Mereka menggelar kegiatan P5 berekayasa dan berteknologi membangun NKRI yang bertajuk “Mengolah Kedelai Menjadi Tempe dan Alazkapreneur Produk Olahan Tempe”.
Lidia Safitri, M.Pd selaku Ketua Panitia menjelaskan, bahwa tempe sengaja dipilih karena selain makanan tinggi protein, juga menjadi salah satu makanan khas masyarakat Indonesia.
“Selain bergizi, tempe rupanya bisa diolah menjadi ragam makanan yang unik, seperti halnya gelato tempe, Sushi tempe sampai olahan permen berbahan dasar tempe,” paparnya, Jumat (03/05/2025).
Kegiatan yang melibatkan seluruh siswa kelas 1 SD Alazka Surabaya ini, berlangsung selama sepekan. Mulanya sekitar 70 siswa kelas 1 ini bersama para guru mengolah kedelai menjadi tempe disekolah.
“Prosesnya, kedelai dicuci terlebih dahulu kemudian dipisahkan dari kulitnya. Setelah dicuci kemudian kedelai direbus selama kurang lebih 45 menit dan direndam selama 24 jam. Tak berhenti sampai di situ kedelai direbus kembali untuk menghilangkan bau dan keasaman akibat proses perendaman. Setelah itu kedelai dikeringkan, dan dibelah menjadi dua bagian secara manual selanjutnya diberi ragi dan dimasukkan ke dalam plastik. Plastik berisi kedelai tersebut kemudian dilubangi agar sirkulasi udaranya tercukupi. Setelah itu tempe setengah jadi itu difermentasi selama kurang lebih 2-3 hari untuk menghasilkan tempe dengan kualitas sempurna” ujarnya.
Lidia juga memastikan bahwa setiap siswa mengikuti seluruh proses produksi, mulai mengolah kedelai hingga fermentasi menjadi tempe. Tempe yang sudah diproduksi oleh para siswa kelas 1 ini, kemudian diberikan kepada setiap siswa untuk dibawa pulang.
“Tempe yang dibagikan dibawa pulang untuk dijadikan beragam produk olahan tempe yang dibuat oleh para siswa bersama orang tua. Seluruh produk olahan berbahan dasar tempe kreasi dari para siswa dan wali murid SD Alazka Surabaya ini, kemudian dipamerkan dalam kegiatan Alazkapreneur yang dihadiri oleh seluruh kakak kelas mereka hingga para guru di sekolah, ” imbuhnya.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan produk makanan berkualitas, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya inovasi dalam pendidikan. Melalui pengaplikasian ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat melihat dampak positif yang dapat dihasilkan oleh pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah.
“Dengan mengusung tema “Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI,” kegiatan ini tidak hanya menciptakan siswa yang mampu berinovasi, tetapi juga membentuk karakter yang memiliki kecintaan terhadap tanah airnya. Mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen yang dapat menyongsong masa depan bangsa dengan kreativitas dan ketangguhan,” pungkasnya. (S2)