Sidoarjo, kabarkini.net – Puluhan emak – emak warga perumahan Citra Garden Desa Sidokepung Kecamatan Buduran mendatangi kantor managemen perumahan tersebut, (Senin,18/3/2024) pagi. Mereka menuntut pihak managemen membatalkan pemberhetian salah seorang security yang selama ini menjaga keamanan dilingkungan tempat tinggalnya.
Menurut ketua RT setempat, Hj Khusnul Khotimah bahwa keputusan mutasi security yang bernama Andi Kusen tersebut tidak manusiawi lantaran hanya tertidur posisi duduk di kursi penjagaan terdokumentasi oleh warga dan dilaporkan ke pihak managemen perumahan.
“Mereka itu kerjanya 12 jam sekali shift, tidak boleh merokok dan harus selalu siaga di tempat jaga untuk memantau orang-orang keluar masuk perumahan. Saya kira kalau hanya tertidur sesaat saja kan ya lumrah, apalagi tidurnya dikursi jaga, mungkin ditegur saja kan bisa, masa ini langsung dimutasi,” Ujarnya kesal.
Ketua RT perempuan di perumahan elit ini juga menandaskan bahwa pihaknya bersama warga akan terus memperjuangkan agar Andi Kusen tetap bekerja sebagai security di lingkungan perumahan tempat tinggalnya.
“Ada 100 lebih warga kami di cluster blok orchad dan.Cluster Greenhill itu yang menyatakan dukungan kepada Andi (security-red) dengan bertanda tangan diatas surat pernyataan bersama agar tidak diberhentikan, lalu alasan apa lagi manajemen memindahkanya, kan yang bayar gaji security kami,” Tandasnya.
Karena itu, Hj Khusnul bersama warganya berencana akan menghentikan pembayaran iuran keamanan (IPKL) jika pihak managemen tetap ngotot mutasi Andi sebagai security.
“Iya, kami sudah bersepakat bersama warga lainnya akan menghentikan pembayaran IPKL kalau aspirasi kami tidak diakomodir oleh pihak citra garden,” Ungkapnya.
Sementara ituSementara Nelson perwakilan dari Citra Garden membenarkan akan memindah Andi bertugas. Karena dinilai sudah melakukan kesalahan, bahkan ini sudah dua kalinya.
Menurut dia, aturan bertugas di perusahaannya memang demikian. Artinya jika ada satpam diketahui tidur, kendati posisi itu diatas kursi, sudah masuk kategori kesalahan fatal.
“Ini menyangkut soal keamanan, dan keamanan menjadi tanggungjawab kami. Jika di lapangan terjadi seperti ada yang melanggar, ya kami sanksi tegas,” pungkasnya. (A2)