Supangat Kembangkan Model Pembelajaran Daring Adaptif, Dorong Kualitas Pendidikan di Indonesia

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Surabaya, kabarkini.net – Di era digital, teknologi telah mengubah lanskap pendidikan, khususnya dalam pembelajaran daring. Platform e-learning berkembang pesat dengan fitur-fitur personal, adaptif, dan interaktif. Namun, efektivitasnya tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada penyesuaian konten dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing mahasiswa.

Supangat, M.Kom., Ph.D., Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya, telah menyelesaikan penelitian yang berfokus pada peningkatan model gaya belajar Felder-Silverman (FSLSM) untuk mengoptimalkan preferensi belajar mahasiswa. Supangat memperoleh gelar Doktor (PhD) di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada 4 Januari 2024, dibimbing oleh Dr. Mohd Zainuri Bin Saringat.

Penelitiannya berfokus pada menyesuaikan pembelajaran daring dengan gaya belajar individu melalui platform e-learning Elitag Untag Surabaya. Model FSLSM yang dipertingkatkan ini memasukkan dimensi sosial dan personalitas yang sebelumnya tidak ada dalam model klasik, yang hanya mempertimbangkan dimensi pemrosesan, persepsi, penerimaan, dan pemahaman.

“Meskipun model FSLSM telah lama digunakan untuk memahami gaya belajar mahasiswa, model ini memiliki kekurangan dalam mempertimbangkan faktor sosial dan personalitas yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan kolaboratif dan pengalaman pembelajaran yang lebih holistic,” jelas Supangat (23/12).

Supangat menambahkan dimensi interaksi sosial dan personalitas ke dalam model FSLSM untuk menciptakan pembelajaran daring yang lebih interaktif dan kolaboratif. Penelitian ini melibatkan data dari 400 mahasiswa sarjana di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model FSLSM yang dipertingkatkan berhasil meningkatkan rata-rata nilai ujian mahasiswa sebesar 3,5% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan ini menunjukkan pentingnya penyesuaian pembelajaran yang lebih personal dan sesuai dengan gaya belajar individu untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam.

Melalui penelitiannya, Supangat berharap dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif di masa depan, serta memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.

“Keberhasilan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang lebih disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan platform e-learning yang lebih adaptif dan efektif, terutama di dunia pendidikan tinggi,” ujar Supangat setelah wisuda.

Penelitian Supangat menunjukkan bahwa model pembelajaran daring adaptif yang mempertimbangkan gaya belajar individu, termasuk dimensi sosial dan personalitas, dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan platform e-learning yang lebih responsif terhadap kebutuhan mahasiswa dan mendorong kemajuan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. (K3)

Scroll to Top